Akhirnya kami sudah kembali ke tanah air tercinta, Indonesia. Australia akan selalu menjadi Negara kedua bagi kami. Suatu keputusan yang berat untuk kami, pada saat harus memilih apa tetap tinggal di Australia atau pulang keIndonesia untuk keluarga khususnya untuk orang tua yang sangat membutuhkan kehadiran kami selalu.
Kami sudah settled diAustralia, kehidupan disana sudah berjalan lancar dan semestinya. Abah berkerja dan sekolah, Hayyu yang sudah memulai sekolah primary schoolnya dan ummi dengan kesibukan mengurus rumah. Semua sudah memiliki kegiatan masing masing dan sudah berbaur dengan cara hidup Australia.
Tapi apa mau dikata, org tua semakin tua, dan sepertinya dengan lengkapnya anggota keluarga membuat mereka bisa lebih kuat. Jujur itu adalah keputusan terberat kedua dalam sepanjang hidup saya ini. Hidup diAustralia sangatlah menyenangkan. Udaranya bersih, semua tertata dengan teratur membuat kita dgn mudah mengikuti iramanya. Penduduknyapun juga sangat welcome. Yaah memang tetap saja ada kendala disana sini, tapi tidak terlalu berarti dibandingkan dengan nikmatnya tinggal disana.
Memutuskan untuk kembali keIndonesia berarti memulai hidup baru lagi diJakarta. Dengan hiruk pikuknya, dengan kebisingan dan kotornya udara diJakarta. Tidak lupa macet yang dari tahun ketahun makin bertambah padat. Tapi tidak apa, yang penting bisa membuat org tua (yg sudah sejak kita lahir mengorbankan seluruh hidup mereka untuk kami anak anaknya) senang dan merasa terlindungi dengan kehadiran kami kembali. Sepertinya kami tidak akan pernah bisa membalas jasa jasa mereka seperti mereka mengurus kami.
Mungkin ada beberapa org dengan nyinyirnya berpikiran bahwa kami kalah perang. Maksudnya belum sukses disana lalu pulang kembali ketanah air. Kalah?? Kami tidak kalah. Kami pernah mencoba menjalankan hidup merantau tanpa sanak saudara dan berhasil menjalankan hidup disana tanpa menyusahkan hidup siapapun.
“Kalah hanyalah untuk org org yang takut untuk mencoba sesuatu yg baru bagi mereka. Kalah adalah untuk org org yg takut keluar dari zona aman mereka. Kalah adalah untuk org org yg selama ini tetap tgl ditanah air, yg nyatanya hidupnya begitu begitu saja.”
Kami berbangga dan berterimakasih sekali kepada pencipta Allah SWT yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mencoba hidup dinegara lain selain Indonesia. Sangat menyenangkan. Dan saya yakin tidak banyak org yg mendapatkan kesempatan sepeti kami ini… mencoba sesuatu yang baru, mencoba hidup diluar dunia kami, dan pernah menjadi bagian dari Australia.
Terimakasih ya Allah, terimakasih Australia…..
Kenangan 5tahun kami diAustralia tidak akan pernah kami lupakan. Ada canda, ada tawa, ada tangisan, ada kekecewaan semua bercampur menjadi satu, yang pada akhirnya membuat kami menjadi lebih kuat. Membuat kami menjadi lebih mandiri dibandingkan pada saat kami tinggal diJakarta.
Been there, Done that….
Terimakasih atas semua nikmatnya yaa Allah. Once in a life time opportunity sekali… tidak ada yg tahu kapan kami akan kembali kesana lagi.
Sekarang kami memulai hidup baru kami dijakarta. Tidak terasa sudah hampir setengah tahun kami dijakarta. Dan semua diperlancar oleh Allah. Abah mendapatkan pekerjaan kembali di Indosat, hayyu dengan sekolah barunya di Kinderfield dan ummi kembali mengurus Wening Butik secara langsung. Dan tidak lupa, kami bisa menjaga org tua secara dekat. Semoga kehadiran kami, bisa membuat mereka lebih bahagia.
Selamat Datang Hidup Baru
Pritha Hapsari